PESAWAT TEMPUR KFX – Belum banyak yang mengetahui sebetulnya apa itu Pesawat KFX? Orang-orang di Indonesia lebih familiar dengan jenis pesawat seperti F-16, F-22 dari Amerika atau Sukhoi dari Russia. Disini kami akan mencoba membahas mengenai pesawat ini yang merupakan pesawat kerjasama antara Pemerintah Korea Selatan dan Pemerintah Indonesia.
Korea Fighter Experimental (KFX) atau yang disebut Pesawat Tempur KFXmerupakan Program Korea selatan untuk Angkatan Udara Korea (ROKAF) dan Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU), dengan kerjasama utama antara pemerintah Korea Selatan dan Indonesia sebagai rekan utamanya. Proyek ini merupakan pengembangan kedua dari pesawat tempur korea FA-50.
Proyek ini digagas oleh Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung saat menghadiri kegiatan kelulusan Akademik Angkatan Udara Korea Selatan pada bulan Maret 2001. Selanjutnya Korea Selatan dan Indonesia setuju untuk menjalin kerjasama memproduksi KFX ini pada tanggal 15 Juli 2010. Pesawat tempur KFX merupakan generasi ke-4,5. Sebab pesawat ini di atas pesawat tempur F16 produksi Lockheed Martin yang merupakan generasi ke-4 dan berada di bawah F35 yang merupakan generasi ke-5.
Berat kosong pesawat ini adalah sekitar 10,4 metrik ton. Think tank dari Universitas Konkuk pernah mengatakan, pesawat tempur ini cukup baik lantaran memiliki rudal stand-off dan kemampuan siluman (anti radar) yang memadai. Rencananya, bersama Indonesia, proyek ini akan terealisasi pada 2020 mendatang.
Pesawat tempur KFX ini dirancang akan berkursi tunggal yang didukung mesin yang setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A-18E/F Boeing dan Dassault Rafale. Dibanding F16 yang dimiliki Korsel, KFX memiliki radius tempur 50% lebih besar, usia pesawat 34% lebih lama, avionik lebih baik, serta kemampuan datalink dan elektronik yang lebih baik.
PESAWAT TEMPUR KFX ini dirancang menggunakan 1-2 mesin, intersepsi berkecepatan tinggi dan kemampuan supercruise, teknologi siluman dasar dan kemampuan multiperan. Ada dua desain untuk pesawat ini yakni KFX 201 dan KFX 101. Desain KFX 101 lebih konvensional.
Total biaya pengembangan pesawat selama 10 tahun untuk membuat prototipe PESAWAT TEMPUR KFX diperkirakan menelan US$ 6 miliar. Sedangkan ongkos produksi per unitnya sekitar 20 juta won. Pembuatan KFX akan melalui 3 tahap, yakni pengembangan teknologi yang akan memakan waktu 2 tahun, rekayasa dan perakitan, sebelum akhirnya diproduksi. Produksi akan mencapai 200 unit, dan Indonesia akan mendapatan 50 unit, cukup untuk membuat 3 skuadron pesawat tempur. Diperkirakan, KFX akan siap pada 2018.
Untuk memproduksi pesawat ini, Korsel telah bekerja sama dengan sejumlah pihak selain Indonesia, seperti perusahaan pesawat Turki dan Boeing. Rencananya, akan ada 120 KFX yang dibuat, dan selanjutnya akan ditambah lagi 130 unit. Jika nantinya rancangan pesawat ini telah diwujudkan, konon kode KFX akan diganti menjadi F33.
Dalam proyek ini, pemerintah Korea akan menanggung 60 persen biaya pengembangan PESAWAT TEMPUR KFX. Selain itu, sejumlah industri dirgantara di Negara Ginseng itu di antaranya Korean Aerospace Industry menanggung 20 persen, dan pemerintah Indonesia menanggung 20 persen sisanya.
PT DI akan dilibatkan dalam pembuatan PESAWAT TEMPUR KFX ini. Selain itu, Indonesia akan mendapat 50 unit KFX serta menjadi rekan bisnis dalam hal pemasaran pesawat itu. Pesawat bisa memiliki usia terbang hingga 30 tahun, sehingga bila terbang pada 2020, maka 2050 akan pensiun.
Diharapkan dengan adanya Pesawat Tempur KFX ini mampu membuat industri alutsista negara kita semakin kuat, dan meningkatkan ketahanan dan pertahanan negara. Diharapkan juga Indonesia tidak terlalu ketergantungan hanya dengan satu negara saja dalam memproduksi pesawat, karena seperti kita ketahui dulu Indonesia ketergantungan dengan Amerika karena Indonesia membeli pesawat-pesawat dari sana. Kemudian Indonesia di Embargo oleh Amerika, dan menjatuhkan pilihan kepada Russia dengan membeli pesawat Sukhoi. Dan sekarang Indonesia tidak membeli sepenuhnya tetapi melakukan kerjasama pembuatan pesawat dengan Korea Selatan. Dengan ini mudah-mudahan industri pesawat dan alutsista kita mampu memproduksi pesawat sendiri.
Berikut ini foto-foto PESAWAT TEMPUR KFX yang didapat dari internet :
FOTO PESAWAT TEMPUR KFX
Bagi yang masih penasaran kami juga memiliki Video PESAWAT TEMPUR KFX yang diperoleh dari situs youtube.com :VIDEO PESAWAT TEMPUR KFX
———————————————————————————————————————————–PESAWAT TEMPUR KFX | Fighter KFX – Not many people know what it actually Aircraft KFX? People in Indonesia are more familiar with this type of aircraft like the F-16, F-22 from the United States or Sukoi from Russia. Here we will try to discuss about this plane is a plane that cooperation between the Government of South Korea and the Government of Indonesia.
Korean Fighter Experimental (KFX) or called Fighter KFX (PESAWAT TEMPUR KFX) is a program for the Air Force South Korea Korea (ROKAF) and the Indonesian Air Force (TNI-AU), with a major cooperation between the governments of South Korea and Indonesia as co-headliner. This project is a development of combat aircraft both Korean FA-50.
The project was initiated by President Kim Dae Jung of South Korea while attending graduation activities Academic South Korean Air Force in March 2001.Furthermore, South Korea and Indonesia agree to cooperate to produce KFX was on July 15, 2010. KFX fighter is a generation-4, 5. Because the aircraft is above the F16 fighter plane production of Lockheed Martin, which is the 4th generation and is under the F35 which is the 5th generation.
Aircraft empty weight is approximately 10.4 metric tons. Think tanks from Konkuk University once said, is pretty good fighter because a stand-off missiles and stealth capabilities (anti-radar) are adequate. The plan, along with Indonesia, this project will be realized in 2020.
KFX fighter is designed to be a single seater powered machine that is equivalent to class General Electric F414 or Snecma M88 used on the F/A-18E/F Boeing and Dassault Rafale. Compared to the F16-owned South Korean KFX fighter has a radius 50% larger, 34% aged older aircraft, better avionics, and datalink capability and better electronics.
The aircraft is designed using 1-2 machines, high-speed interception and supercruise capability, stealth technology base and multirole capabilities. There are two designs for these aircraft and the KFX 201 KFX 101. KFX 101 over conventional designs.
The total cost of developing aircraft for 10 years to create a prototype aircraft is expected to cost U.S. $ 6 billion. While the cost of production per unit of about 20 million won.
To produce this aircraft, South Korea has been working with several parties in addition to Indonesia, such as Turkey and the Boeing aircraft company. The plan, there will be 120 KFX made, and then 130 units will be added again. If later the aircraft design has been realized, it is said KFX code will be changed to F33.
In this project, the Korean government will bear 60 percent of the cost of aircraft development. In addition, a number of aerospace industry in the state’s ginseng among Korean Aerospace Industry to bear 20 percent, and the government of Indonesia took the remaining 20 percent.
PT DI will be involved in the manufacture of fighter aircraft it. In addition, Indonesia will receive 50 units of KFX and a business partner in marketing the plane.The plane could have flown up to 30 years of age, so that when flying in 2020, then 2050 will retire.
Hopefully with this KFX fighter ( PESAWAT TEMPUR KFX) aircraft capable of making defense equipment industries of our country stronger, and increase the resistance and defense.Indonesia is expected also less dependence on just one country alone in producing the aircraft, because as we all know once Indonesia dependence on America for Indonesia to buy planes from there. Indonesia later in the Embargo by the United States, and dropped the option to Russia to buy Sukhoi aircraft.And now that Indonesia fully but do not buy the aircraft manufacturing cooperation with South Korea. With this hopefully aircraft and defense equipment industries we are capable of producing their own planes. PESAWAT TEMPUR KFX
0 comments:
Post a Comment