Sahabat…pernahkah kau patah hati???
Patah hati karena penolakan, penghianatan ataupun perpisahan???
“Patah hati itu sungguh menyakitkan, memilukan dan mematikan… “ (ehm… menurut saya kalimat ini hanya cocok untuk orang-orang yang tidak percaya akan janji Allah.. ^_^)
“Patah hati itu lebih sakit dari sakit gigi dan lebih sakit dari ditusuk belati…” (ehm…menurut saya kalimat ini sepertinya hanya cocok untuk orang-orang yang yang belum pernah sakit gigi dan belum pernah ditusuk belati … ^_^)
Menurut survei, patah hati itu menyedihkan tapi …. Saya bertanya-tanya sendiri, “Apakah hati kita benar-benar bisa patah???" Atau hanya ungkapan saja…hanya dimulut saja…merasa sakit hati dan kemudian berkata “Aku patah hati” atau “broken heart”…
Sobat...jika kita memang benar-benar terasa ada yang patah di hati atau patah hati karena penolakan, penghianatan dan perpisahan, atau ditolak, dihianati ataupun dipisahkan… ingat kalimat ini :
Allah.. tak pernah salah dalam pilihan-pilihanNya terhadap kebaikan kita. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurutNya, apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk menurutNya. Namun percayalah…apa yang menurutNya baik sudah pasti baik dan apa yang menurutNya buruk sudah pasti buruk. Karena Dialah Yang Maha Tahu…
Sewaktu seseorang yang kita harapkan tidak memberikan respon yang baik terhadap harapan kita, atau seseorang menolak kita, bahkan seseorang itu memutuskan untuk berpisah dengan kita..janganlah bersedih hati, janganlah merasa patah hati…jika sudah tahu patah hati itu menyedihkan, buang saja rasa itu dan menjauh dari yang namanya patah hati. Lalu jangan pernah lupakan kalimat ini…
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”(An Nur : 26)
Sehingga, apa yang harus disedihkan??? Jika seseorang itu tidak diizinkan Allah untuk bersanding dengan kita, berarti Allah telah menyiapkan bidadari atau pangeran yang jauh lebih baik dari yang kita anggap baik.. dan berprasangka baiklah kepada Allah…nantikan janjiNya yang akan memberikan yang TERBAIK untuk kita.
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)....” (Faathir :11)
Sobat...Pasangan kita sudah disiapkanNya, jodoh itu sudah disiapkanNya… Percayalah...
Jika kita ingin mendapatkan seseorang yang baik, maka jadilah orang baik…
Seseorang lelaki jangan pernah mengharapkan kan pasangan seperti Khadijah, Fatimah atau Aisyah jika sifatnya masih jauh dari standar baik dan tidak mau memperbaiki diri menjadi lelaki baik-baik...
Seseorang wanita jangan mengharapkan pasangan seperti Muhammad atau Ibrahim jika sifatnya masih jauh dari standar baik dan tidak mau memperbaiki diri menjadi wanita baik-baik...
Perbaiki diri berarti mengundang kebaikan…
Memperburuk diri berarti mengundang keburukan…
Say no to broken heart… dan jangan bersedih…
Wassalam,
Oleh: Mitra MauLida
Patah hati karena penolakan, penghianatan ataupun perpisahan???
“Patah hati itu sungguh menyakitkan, memilukan dan mematikan… “ (ehm… menurut saya kalimat ini hanya cocok untuk orang-orang yang tidak percaya akan janji Allah.. ^_^)
“Patah hati itu lebih sakit dari sakit gigi dan lebih sakit dari ditusuk belati…” (ehm…menurut saya kalimat ini sepertinya hanya cocok untuk orang-orang yang yang belum pernah sakit gigi dan belum pernah ditusuk belati … ^_^)
Menurut survei, patah hati itu menyedihkan tapi …. Saya bertanya-tanya sendiri, “Apakah hati kita benar-benar bisa patah???" Atau hanya ungkapan saja…hanya dimulut saja…merasa sakit hati dan kemudian berkata “Aku patah hati” atau “broken heart”…
Sobat...jika kita memang benar-benar terasa ada yang patah di hati atau patah hati karena penolakan, penghianatan dan perpisahan, atau ditolak, dihianati ataupun dipisahkan… ingat kalimat ini :
Allah.. tak pernah salah dalam pilihan-pilihanNya terhadap kebaikan kita. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurutNya, apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk menurutNya. Namun percayalah…apa yang menurutNya baik sudah pasti baik dan apa yang menurutNya buruk sudah pasti buruk. Karena Dialah Yang Maha Tahu…
Sewaktu seseorang yang kita harapkan tidak memberikan respon yang baik terhadap harapan kita, atau seseorang menolak kita, bahkan seseorang itu memutuskan untuk berpisah dengan kita..janganlah bersedih hati, janganlah merasa patah hati…jika sudah tahu patah hati itu menyedihkan, buang saja rasa itu dan menjauh dari yang namanya patah hati. Lalu jangan pernah lupakan kalimat ini…
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”(An Nur : 26)
Sehingga, apa yang harus disedihkan??? Jika seseorang itu tidak diizinkan Allah untuk bersanding dengan kita, berarti Allah telah menyiapkan bidadari atau pangeran yang jauh lebih baik dari yang kita anggap baik.. dan berprasangka baiklah kepada Allah…nantikan janjiNya yang akan memberikan yang TERBAIK untuk kita.
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)....” (Faathir :11)
Sobat...Pasangan kita sudah disiapkanNya, jodoh itu sudah disiapkanNya… Percayalah...
Jika kita ingin mendapatkan seseorang yang baik, maka jadilah orang baik…
Seseorang lelaki jangan pernah mengharapkan kan pasangan seperti Khadijah, Fatimah atau Aisyah jika sifatnya masih jauh dari standar baik dan tidak mau memperbaiki diri menjadi lelaki baik-baik...
Seseorang wanita jangan mengharapkan pasangan seperti Muhammad atau Ibrahim jika sifatnya masih jauh dari standar baik dan tidak mau memperbaiki diri menjadi wanita baik-baik...
Perbaiki diri berarti mengundang kebaikan…
Memperburuk diri berarti mengundang keburukan…
Say no to broken heart… dan jangan bersedih…
Wassalam,
Oleh: Mitra MauLida
0 comments:
Post a Comment